Tuesday, March 6, 2012

Kisi kisi soal Mid Semester Genap Tafsir Yasin

Untuk memudahkan belajar maka dibuatlah kisi-kisi soal.
berikut ini adalah contoh kisi-kisi soal Mid Semester Genap tahun 2011-2012
lebih lengkapnya silahkan download gratis
file dalam bentuk PDF

download di sini

Friday, December 10, 2010

Semester Genap 2010

1. يس menurut Ibn Abbas ditafsirkan ;
a. Yaa Insan d. Ya Musa
b. Yaa Muhammad e. Ya Qur’an
c. Ya dunya

2. وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلًا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ
“ Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka”, negeri manakah yang dimaksud
a. Turki d. Arab Saudi
b. Mesir e. Persia
c. Anthakiyah

3. وَالْقُرْءَانِ الْحَكِيمِ. Dalam fungsinya ’waw’ dalam ayat tersebut disebut dengan huruf…
a. Athaf d. Hijaiyah
b. Qasam e. Nawashib
c. Ma’iyyah

4. إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ yang dimaksud إِنَّك artinya “sesungguhnya engkau” yang dimaksud engkau di sini adalah …
a. Nabi Ibrahim
b. Malaikat Jibril
c. Nabi Muhammad saw
d. Syam’un
e. Habibu An Najjar

Friday, October 8, 2010

Latihan Soal

Pilihlah jawaban yang paling kamu anggap benar?

1. Imam Kisaiy membaca يس dengan bacaan ....

2. يس menurut Ibn Abbas ditafsirkan ;....

3. Ya dan Sin adalah huruf huruf yang dikenal dalam istilah tafsir dengan mafatihussuwar, maksudnya?...

4. وَالْقُرْءَانِ الْحَكِيمِ. Dalam fungsinya ’waw’ dalam ayat tersebut disebut dengan huruf…

5. إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ yang dimaksud إِنَّك adalah…

6. Dalam kedudukannya sebagai struktur bahasa, ayat pada soal no.5 dimaksudkan sebagai ...


7. Dalam penafsiran ayat ke-3, mengemukakan jumlah paman Nabi saw, berapa jumlah seluruh paman Nabi saw ...


8. Bagaimana tradisi Arabiyah dalam menyambut kelahiran sang jabang bayi…


9. تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ ayat ini memberikan penegasan bahwa…


10. Ayahanda Rasul saw meninggal dunia karena…


11. عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ artinya kaitannya dengan tafsiran ‘shirat’, makna yang tepat di bawah ini adalah…


12. Nabi saw pada saat ziarah ke pusara Ayahandanya yang berada di Madinah, Bersama Siti Aminah dan….

13. وَالْقُرْءَانِ الْحَكِيمِ kata yang bergaris bawah tersebut ditafsirkan dengan…

14. (وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا) اي ......

15. وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Kandungan ayat di atas adalah…..


16. Dalam QS yaasin: 11, sebenarnya setiap manusia bisa beriman. Penolakan keimanan tersebut karena….

17. إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى.......
Ayat ini membantah pengakuan Namrudz yang mengaku bisa menghidupkan dan mematikan manusia, dengan memberikan ‘ibrah tentang kisah


18. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Ayat yang bergaris bawah di atas mempunyai penafsiran……

19. ................ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
Kalimat yang bergaris bawah di atas ditafsirkan oleh para mufassir dengan…..

20. Dalam menafsirkan ayat Mengapa Rasulullah bersegera pulang pada ke Mekah pada saat ziara ke pusara ayahandanya


Jawablah pertanyaan di bawah ini?
1. Tulislah ayat 6 surat Yaasin, kemudian artikan?
2. Sebuatkan Paman Nabi yang beriman dan yang tidak beriman?
3. Rasulullah hidup dalam keadaan yatim? Apa hikmah yang dapat di ambil dari yatimnya Rasulullullah saw tersebut?
4. Jelaskan tafsir ayat di bawah ini?
إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ.
“Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah”.
5. إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
Jelaskan kandungan ayat di atas?

Ilustrasi Kehidupan Orang Kafir

Al Qur'an menggambarkan keadaan orang kafir, pada waktu itu dengan dua ayat di bawah ini yaitu ayat 8-9. Ayat tersebut merupakan ayat

Ayat-8
إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah

Gambaran orang kafir yang tidak percaya terhadap kalam Allah adalah bagaikan tangan mereka dibelenggu di leher, lalu tangan mereka diangkat ke dagu, sehingga kepala mereka tengadah ke atas. Karena mereka tengadah itu sehingga tidak mengetahui jalan yang benar dan jalan yang salah.

Yang ia yakini kebenaran meskipun ada peringatan dari Rasulnya tetap ia lakukan. Mereka melakukan semua aktifitas kehidupannya didasarkan dorongan nafsu, bukan dorongan keimanan terhadap kebenaran yang dibawah oleh ajaran Rasulullah saw.

Ayat-9
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

Gambaran yang kedua bagi mereka orang kafir yang adalah, seolah olah didepan mereka dan dibelakang mereka ada dinding yang menghalnginya kemudian diatas mereka ada hal yang menutupi, dengan demikian meskipun mereka tengadah keatas tetap saja tidak bisa melihat apa-apa. Orang kafir dalam kehidupannya akan diliputi dengan kegelapan, karena itu jangan sampai kita menjadi orang kkafir. Dengan berjalan di tengah kegelapan tersebut maka kita akan menjadi orang orang yag tersesat.

Ayat ke-10
وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

Karena kesesatan mereka yang demikian itulah sehingga sama saja antara diberi peringatan atau tidak diberi peringatan tetap saja mereka tidak akan mau beriman kepada Allah dan beriman kepada kebenaran berita akan datangnya hari pembalasan. Orang kafir juga tidak percaya akan kebenaran akan adanya hari kebangkitan. Padahal Allah, menghidupkan orang orang yang telah mati dan tertulis semua apa yang telah dikerjakan pada saat mereka hidup di dunia. Cara Allah menghidupkan orang yang mati berbeda dengan cara fir’un menghidupkan dan membunuh orang yang dikehendaki.

Nabi Muhammad saw Berziarah ke Makam Ayahnya

Pada usia 6 tahun Rasulullah saw diajak oleh ibunda Siti Aminah untuk menziarahi makam ayahnya, Ayahnya meninggal pada saat Beliau masih di dalam kandungan. Siti Aminah dan Muhammd saw serta di temani budak warisan dari ayahnya yang bernama Ummu Aiman. Setelah meminta izin ke kakek tercintanya Abdul Mutholib maka mereka bertiga berangkat ke Madinah dan sampai di Madinah Muhammad adalah seorang anak yang supel, sopan, dan pandai bergaul dengan teman teman –yang notabenenya adalah teman—barunya.

Pada suatu hari, saat beliau bermain ke suatu tempat ada seorang yang Yahudi yang mengetahui ada stempel kenabian di dalam kepribadiannya, sehingga menyebar berita tentang kedatangan Muhammad saw. Berita demi berita berkembang dan berita itu terdengan oleh Ummu Aiman, segera Ummu Aiman melaporkannya ke Siti Aminah. Karena Siti Aminah khawatir apabila terjadi hal hal yang tidak di inginkan maka Muhammad diajak untuk kembali ke Mekkah, demi sang buah hati yang sebenarnya adalah calon pemimpin ummat dan jadi teladan seluruh ummat di dunia ini.

Ditengah perjalanan ayah bunda tercinta yaitu Siti Aminah sakit dan meninggal dunia, kemudian di makamkan di Abwa’. Kemudian Muhammad melanjutkan perjalanan menuju Mekah dengan ditemani dan Ummu Aiman. Sesampainya di Mekah, Muhammd saw diserahkan ke kakeknya Abdul Mutholib dan kini status Muhammad menjadi yatim-piatu yang diasuh oleh kakeknya seorang tokoh Quraisy terkemuka pada masa itu.

Abdul Mutholib mempunyai 12 anak, akan tetapi yang masih hidup pada saat kelahiran Muhammad hanya ada empat yaitu Hamzah, Abbas, Abu Lahab dan Abu Tholib. Hamzah dan Abbas mengimani kerasulan Muhammad saw pada saat mendapat wahyu di gua hiro, sedangkan Abu Tholib dan Abu Lahab, menurut sejarawan keduanya belum beriman dengan kerasulan Muhammd saw sampai akhir hayatnya, meskipun Abu Thalib mendukung dengan gerakan dakwah yang dibangun oleh Rasulullah saw. Berbeda dengan pamannya yang bernama Abu Lahab yang menentang keras terhadap dakwah Rasulullah hingga Allah mengabadikan namanya di dalam al Qur'an yaitu surat al Lahab.

Sepeninggal Abdul mutholib Muhammad ikut pamannya yaitu Abu tholib hingga Abu Tholib meninggal dunia dan berbondong bondong orang orang mekah mulai masuk Islam…(p.wi)
Baca Juga Tafsir 4-7 di sini

TAfsir Yasin 4-7

Ayat ke -4
عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ.

“yang berada) di atas jalan yang lurus”

Yang dimakasud dengan “shirath” adalah jalan lebar yang lurus menuju satu muara, karena itu jalan tersebut sudah pasti benar, berbeda dengan kata “sabil” yang artinya jalan juga. Kata sabil biasanya digunakan al Qur'an untuk menunjukkan jalan secara umum, yaitu bisa jadi jalan tersebut menuju kebenaran dan mungkin juga jalan tersebut menuju ke arah yang salah.

Jika dikaitakan dengan ayat sebelumnya, maka Al Qur'an adalah sebuah petunjuk jalan yang sudah pasti benar, membimbing ummat manusia ke arah kebaikan, karena al Qur'an menggunakan kata shirath dan bukan menggunakan kata sabil

Ayat-5
تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
“(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang”
Penegasan bahwa, al Qur'an diturunkan oleh Allah yang maha perkasa, artinya ketentuan Allah seperti yang disampaikan oleh Allah melalui Nabi Muhammad saw pasti berlaku, tidak bisa dihalangi oleh siapapun

Ayat-6

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ ءَابَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ.
“agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai”.

Tugas utama Rasul adalah memberi peringatan kepada ummat manusia, diantara ummat Nabi saw ada yang beriman dan ada yang tidak beriman. Yang tidak beriman dinamakan kafir. Apa yang disampaikan Muhammad saw mereka anggap hanya bualan belaka, padahal yang sebenarnya adalah dalam hati kecil mereka mengakui akan kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah saw. Ketidak-percayaan atas kerasulan Muhammad adalah lebih didasarkan kepada kesombongan orang orang kafir pada waktu itu.

Ayat-7
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.

Perkataan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah perkataan yang pasti benar, yakni kalam perkataan (kalam) Allah yang tertuang di dalam al Qur'an. Kebenaran al Qur'an tidak dapat diragukan lagi. Meski demikian kebanyakan orang quraisy di zaman itu tidak mempercayainya. Bahkan, bangsa Arab dari kaum Yahudi ada semacam upaya memerangi Muhammad semenjak beliau belum di angkat menjadi Rasul oleh Allah. Untuk membaca Kisah, Rasulullah pada saat ke Madinah untuk berziarah ke makan Ayahanya silahkan klik di Kisah Ziarah Muhammad ke Makam Ayahnya

Friday, August 6, 2010

Tes

Hikmah Yatimnya Rasul saw
Pada awalnya semenjak wafatnya Abdullah bin Abdul Mutholib yang notabenenya adalah ayahanda Rasulullah



Akan tetapi apa yang terjadi Beliau pergi tetapi tidak kembali lagi ke Mekkah karena maut menjemputnya